Kategori: Ekonomi
Pemberdayaan Pizza Kakek Agung
29 June 2021 - 12:08“Pizza….pizza…..pizza…,” begitulah Seruannya. Dengan langkah yang tertatih, Kakek Agung (69) berkeliling sambil mengangkat box berisi pizza buatan sang istri di kepalanya. Di usia yang sudah semakin menua, ia harus berjuang melawan rasa lelah dan memaksakan sisa tenaganya. Demi bisa makan dan menyekolahkan anak-anaknya.
Motor tuanya adalah satu-satunya benda yang meringankan Pak Agung. Beliau membelinya setelah menabung cukup lama. Akan tetapi, motor tersebut kini sering mogok. Seringkali, uang hasil pendapatan sehari ia gunakan untuk memperbaiki kondisi motor.
Alhasil, ketika motornya mogok dan pizza nya belum laku. Pak Agung terpaksa harus berjalan kaki. Dengan menjunjung box pizza di atas kepala, puluhan kilo beliau tempuh. Melawan teriknya matahari untuk penghasilan yang tidak seberapa bagi kebanyakan kita.
“Sebenarnya sakit sekali kepala. Rasanya mau pecah waktu itu. Tapi mau bagaimana lagi. Motor saya rusak tidak bisa digunakan. Mau benerin nggak ada uang kalau pizza belum laku. Keluarga perlu makan, terlebih 4 anak saya perlu biaya sekolah semua,” tutur Pak Agung.
Meskipun sedang dalam keadaan sulit, Pak Agung tidak pernah meninggalkan ibadah. Beliau selalu ke masjid ketika adzan berkumandang. Bahkan setiap sholat, Pak Agung sengaja menyisihkan uang hasil berjualan untuk dimasukkan kotak amal.
“Saya ingin punya tabungan kelak kalau sudah mati. Sedikit-sedikit, saya niatkan tidak pernah putus beramal."
Alhamdulillah Teman, kita masih bersyukur dengan fasilitas yang ada saat ini. Lantas haruskah kita mengeluh terus? Kebaikan Anda, fasilitasi Kakek Agung dengan pendampingan usaha. Agar Kakek Agung semakin berdaya dengan ikhtiar kerasnya.
Tetaplah berbagi. Janganlah berhenti. Langkah Anda Insya Allah mengalir pahala yang abadi. Teman Digi, mari terus peduli pada saudara yang membutuhkan.