Saya melihat di mata mereka cahaya masa depan Bangsa Indonesia.

Kalimat ini menjadi penyemangat Pak Kadir dan guru lainnya untuk tetap mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Daarussaslam Timuabang. Walaupun mereka hanya menerima gaji 6 bulan sekali, dan jangan tanya nominalnya. Tidak sebanding dengan pengorbanan yang mereka lakukan di sekolah yang berada di pedalaman Indonesia, Pulau Alor, Timuabang, NTT.

Di Madrasah ini, Pak Kadir mengajar anak-anak dhuafa dari muslim minoritas di sana. Anak-anak bersekolah tanpa dipungut biaya, karena kondisi ekonomi orang tua mereka yang bahkan masih kesulitan untuk makan sehari-hari. 

Pak Kadir mengajar di Madrasah ini sejak 2011 tanpa mendapatkan gaji sepeserpun. Tahun 2015 barulah ia dan guru lainnya mendapatkan gaji. Bagi Pak Kadir menjadi guru di pedalaman adalah sebuah takdir dari Allah yang harus ia terima dan jalani. Meskipun jarak dan akses jalan dari rumahnya ke sekolah harus melewati perbukitan. 

Sahabat, perjuangan Pak Kadir dan guru lainnya di Madrasah Daarussalam Timuabang tentu tidak ternilai. Dan ketulusan mereka tidak bisa dibandingkan dengan apapun. 

Yuk berikan dukungan terbaik Sahabat untuk membantu guru-guru di pedalaman NTT dengan cara:

1. Klik tombol 'Donasi Sekarang'
2. Masukan data diri dan nominal donasi terbaikmu. 
3. Pilih metode pembayaran dan selesaikan donasimu.