Berbalut kain sederhana di kepalanya sembari memanggul ember berat berisi ikan untuk di jual. Seorang lansia sebatang kara bernama Siti Aisyah ini berjualan ikan dengan berjalan kaki. Demi uang 30 ribu agar esok ia tak harus hidup dalam kelaparan.

Inilah potret Bu Siti Aisyah (53 tahun), di usianya yang tak lagi muda seharusnya ia bisa hidup bahagia bersama keluarganya. Nahas nasib berkata lain. Semenjak kepergian sang suami, ia harus bertahan hidup seorang diri dan tinggal di balik gubuk sederhana yang terbuat dari anyaman bambu.

Setapak demi setapak langkah kaki Bu Siti hentakkan, berkeliling dari rumah ke rumah yang lain untuk menjajakan dagangannya. Peluh membasahi wajahnya, sekuat tenaga ia coba bertahan.

“Kalau lelah saya istirahat sebentar. Duduk di emperan sambil mengurut kaki. Saya ndak berani bawa banyak, hanya 10 Kg sehari. Itu pun kepala sudah terasa berat, kaki juga gak kuat.”

Sejak matahari belum terbit, Bu Siti sudah berangkat untuk mengambil ikan-ikannya. Belasan kilometer ia tempuh dengan berjalan kaki. Seringkali ia terjatuh ketika berlari di kala hujan untuk mencari tempat berteduh, menyelamatkan dagangannya agar tidak rusak.

“Kaki saya sering keseleo dan bengkak karena jatuh. Jalan licin apalagi saat hujan, untung ikan-ikan tidak kotor. Kalau sampai jatuh ya harus saya bersihkan lagi biar bisa dijual.”

Bila dagangan tak kunjung habis, maka Bu Siti harus terus berjalan belasan kilometer lebih jauh demi mencari pembeli. Ketika hari menjelang sore barulah Bu Siti pulang. Karena tanpa 30 ribu itu, Bu Siti tak bisa membeli ikan lagi untuk di jual dan Bu Siti harus bersiap kelaparan.

Tak terbendung betapa kuatnya Bu Siti Aisyah berjuang seorang diri. Mengumpulkan uang agar bisa bertahan. Entah sampai berapa lama lagi ia mampu bertahan demi memenuhi kebutuhannya.

Yuk berikan bantuan terbaikmu dengan cara:
1. Klik tombol "DONASI SEKARANG"
2. Masukan data diri dan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran ke no. rekening yang tertera.

Sobat berbagi, mari bantu Bu Siti agar ia dapat menikmati masa tuanya. Dengan bantuan kita, Bu Siti dapat mengembangkan usahanya agar ia tak lagi perlu berjalan kaki belasan kilometer untuk berjualan.