Supriyanto: Memberdayakan Petani Kopi Hingga Mengekspor 617 kg Kopi ke Taiwan

Terbiasa menjual hasil tani dari kebun orang tuanya sejak kecil, membuat Supriyanto (21) bertekad untuk mandiri dan mengelola usaha sendiri. Mahasiswa angkatan 2018 Universitas Andalas ini mengelola usaha pemrosesan kopi dengan nama “PTL Coffee”. Supri−begitu ia dipanggil−merintis usaha kopi dengan memberdayakan potensi kopi di desa asalnya.

Supri berasal dari Desa Wonorejo, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Desa dengan ketinggian 600 – 1300 meter di atas permukaan laut tersebut memiliki komoditas unggulan berupa kopi robusta dan kopi arabika.

Pola bisnis yang dijalankan Supri berbentuk sociopreneur atau bisnis sosial. Artinya, selain melakukan aktivitas usaha, Supri juga melakukan pemberdayaan masyarakat. Sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian, Supri mempraktikkan ilmunya di kampus ke petani kopi tentang teknik tanam, teknik panen, dan pengolahan pascapanen. Ditambah lagi, Supri membeli hasil panen kopi petani dengan harga yang jauh lebih kompetitif. Dari intervensi ini, Supri mendapatkan kopi berkualitas tinggi untuk dipasarkan.

Untuk pemasaran, Supri pernah mengekspor 617 kg biji kopi ke Taiwan dan juga pernah mengekspor ke Mesir dengan nilai sekitar Rp219.000.000. Supri juga telah memberdayakan 9 petani kopi dan dalam waktu dekat, akan ada 10 petani lagi yang menjadi mitra pemberdayaan.

Pola bisnis sociopreneur atau bisnis sosial ini menjadi pembeda usaha Supri dengan pengusaha sejenis di desanya.

Akselerasi Bisnis Ketika Mengikuti ISDP