“Tentang dunia dan akhirat, mereka menanyakan kepadamu (muhammad) tentang anak yatim katakanlah, Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” QS. Al Baqarah:220

Sudah selayaknya kita untuk turut berperan aktif dalam memperbaiki keadaan anak anak yatim di negeri kita Indonesia. Banyak anak anak yatim yang memiliki latar belakang yang benar benar membutuhkan. Salah satunya adalah Holil, Anak yatim yang berkebutuhan khusus dengan keterlambatan perkembangan mentalnya. Tak hanya itu, 2 saudara laki lakinya pun juga mengalami nasib yang sama. 

Moch. Holil Lurahman, Akrab dipanggil Holil. Ia tinggal di Desa Tegalsiwalan, Kabupaten Probolinggo. Walaupun usianya 16 tahun, dengan keterbatasan yang dimilikinya ia masih duduk di kelas 2 SMP di sekolah IT Alam Permata. Walaupun tampak sederhana, Beruntungnya sekolah ini menerima murid berkebutuhan khusus dan memberikan pendidikan terbaik untuk mereka. Holil yang memiliki gangguan keterlambatan mental yaitu kesulitan belajar, keterlambatan dalam berfikir, dan daya konsentrasi yang rendah. Gangguan mental ini sudah terdeteksi sejak ia berumur 7 bulan. Berawal dari tes darah yang dilakukan dan ketika hasilnya keluar dan dicek lebih lanjut ternyata memang berpotensi akan mengidap keterlambatan mental.

Di usianya yang masih 9 tahun ia harus mengikhlaskan ayahnya yang meninggal dikarenakan jatuh saat sang ayah bekerja menjadi buruh bangunan saat membangun tangga di salah satu sekolah. Setelah sang Ayah terjatuh, dikabarkan beliau memiliki penyakit dalam pernafasan dikarenakan menumpuknya debu di paru parunya. Saat meninggalnya sang ayah ini Holil hanya diasuh oleh Ibu Kandungnya.

Ibu sustriana atau “emak” panggilan kesayangan holil untuk ibunya itu akhirnya bekerja mencari nafkah untuk menghidupi ke 3 anak berkebutuhan khusus ini dengan berjualan toko peracangan (jajanan dan sembako). Sehari hari ibu sustriana berjuang merawat ke 3 anaknya penuh kesabaran, bahkan tiap pagi holil diantar ibu sustriana menggunakan sepeda ontel.

Sedangkan ke 2 saudaranya Agus dan Erpan juga memiliki kebutuhan khusus keterlambatan mental. Agus kakak pertama dari holil ini sejak lahir sudah terdeteksi bahwa akan mengalami keterlambatan perkembangan mental. Sedangkan Erpan terlahir dengan normal namun tiba tiba mengalami step panjang dari jam 1 siang hingga Isya jam 7. Setelah itu Erpan mengalami gangguan mental yang mirip dengan kakak pertamanya.

Holil memiliki semangat yang kuat untuk membantu orang tuanya. Tak jarang Holil membantu ibunya yang sedang melayani pelanggan. Tak hanya dirumah, di sekolah pun holil sering membantu membersihkan masjid. Kegiatan di sekolahnya mengajarkan holil dalam membaca tulis Al Quran, Mengaji, kegiatan kegiatan dasar seperti mencuci piring, bahkan meningkatkan inisiatifnya dalam melakukan aktifitas. Dikarenakan anak anak berkebutuhan khusus memiliki kecenderungan yang kurang inisiatif dan lebih banyak meminta pada orang lain.